PERANAN
IBU UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN BAYI PREMATUR DALAM PERAWATANNYA DI RUMAH
Rosania
Aninditari
Abstrak: Penulisan riset ini
ditulis bertujuan untuk memberikan informasi tentang peranan ibu dalam pemenuhan
kebutuhan bayi prematur. Narasumbernya adalah bidan dan ibu yang memiliki anak
prematur. Pengumpulan data melalui wawancara, literatur dan pengamatan. Dalam
hasil pengumpulan data tersebut menyatakan bahwa ibu memiliki peranan yang
besar dalam perawatan bayi prematur di rumah.
Kata kunci: pengertian
prematur, perawatan, dan rumah.
Pendahuluan
Rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi
tempat tinggal manusia maupun hewan, namun untuk istilah tempat tinggal
yang khusus bagi hewan adalah sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti
khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di
dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan dapat menjadi
tempat untuk seseorang mendapatkan perawatan.
Perawatan
dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga dan
mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang diperlukan agar terdapat
suatu keadaan yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan . Keperawatan
adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan dan
rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat (Martha Roger, 1970).
Pelayanan keperawatan diberikan akibat adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatsaan pengetahuan, serta kurangnya kemauan untuk melaksanakan kegiatan
hidup sehari – hari seperti pada bayi prematur yang perlu adanya perawatan yang
optimal.
Bayi prematur adalah bayi yang
terlahir pada usia kehamilan kurang dari sembilan bulan. Dibandingkan dengan
bayi cukup bulan, bayi prematur kurang mampu menghisap, mempertahankan suhu
tubuh, menelan, makan dan mempertahankan ventilasi. Bayi prematur mempunyai kemungkinan lebih besar untuk
menderita sakit atau kematian daripada bayi lain. Oleh karena itu, diperlukan
pengawasan ekstra yang dilakukan ibu atau tenaga kesehatan.
Pembahasan
Normalnya
janin berada dalam rahim ibu selama 37-41 minggu. Kelahiran sebelum 37 minggu
di kategorikan sebagai kelahiran prematur. Secara teori
batas minimal usia kehamilan bayi yang masih dapat di upayakan
untuk di pertahankan hidupnya adalah 24-25 minggu, dengan tingkat kematian
sekitar 20% untuk 24 minggu dan 65% untuk usia 25 minggu, dan berat badan
minimal 500 gram. Sedangkan di Indonesia
batas usia kehamilan bayi yang dapat di pertahankan hidup dengan tingkat
kualitas perkembangan yang cukup baik adalah usia 27 minggu dan dengan
berat badan minimal 700 gram.
Dalam
kondisi tertentu, ibu harus merelakan janin yang di kandungnya lahir sebelum
waktunya. Entah karena ibu menderita pre-eklamsia,
infeksi, ketuban pecah sebelum waktunya, dan lainnya. Inilah yang dinamakan
bayi prematur, alias janin yang terpaksa dilahirkan kurang dari 36 minggu. Ada
ketakutan dalam merawat bayi yang tidak seperti bayi yang lainnya. Mungkin juga
ada rasa takut jika bayi ini nantinya tidak normal seperti bayi sehat yang
lainnya.
Bayi
prematur yang baru lahir biasanya akan di letakkan dalam inkubator dengan
tujuan untuk mengkontrol suhu lingkungan bayi supaya bayi seperti masih dalam
kandungan. Kalau di RS yang belum ada inkubatornya, biasanya memakai sarana box
bayi yang di terangi dengan lampu agar tetap hangat. Dalam
inkubator, bayi akan diamati fungsi pernafasannya (melalui pengamatan gerakan
dada/perut), dan juga mengamati warna kulit bayi. Maka dari itu, bayi yang di
letakkan dalam inkubator di biarkan tanpa berpakaian. Karena kondisi ini,
biasanya bayi prematur baru boleh di bawa pulang setelah beratnya mencapai 2000
– 2250 gram, di mana sebelumnya telah di latih keluar dari inkubator dan di
rasa telah mampu beradaptasi dengan lingkungan biasa.
Sebagian besar NICU (Neonatal Intensive
Care Unit) memiliki persyaratan tertentu agar bayi diizinkan pulang ke rumah:
1.
Suhu tubuh bayi dapat dipertahankan bila
sedang berada dalam ruangan, umumnya pada usia 34 minggu atau berat 2000 gram.
2.
Bayi cukup makan untuk mendapatkan
tambahan berat 20 hingga 30 gr setiap harinya.
3.
Bayi cukup sehat untuk pulang ke rumah
(tidak membutuhkan pengobatan yang memerlukan penanganan di rumah sakit).
4.
Tidak memiliki perubahan besar saat
pengobatan atau pemberian oksigen.
5.
Beberapa hari setelah bayi dipulangkan,
bayi harus kembali diperiksa ke dokter setiap satu atau dua minggu hingga bayi
memperoleh kenaikan berat badan yang sesuai, serta sudah dapat beradaptasi
dengan keadaan rumah. Pastikan dokter mengetahui riwayat kehamilan, kondisi
bayi saat baru lahir, hingga risiko komplikasi yang dapat terjadi pada bayi.
Untuk
mengawasi dan menjaga bayi prematur di rumah dapat melakukan Metode Kanguru
yang harus diketahui ayah dan ibu agar buah hati yang lahir prematur bisa tetap
sehat. Metode Kanguru ditemukan pada 1978 oleh Dr Edgar Rey Sanabria di Bogota,
Kolombia. Metode murah ini memanfaatkan tubuh Ibu untuk menstabilkan suhu bayi.
- Bayi
diletakkan di antara payudara ibu di dalam baju, gaun panjang dengan ikat
pinggang atau selimut yang berfungsi seperti kantong kanguru.
- Bila ibu
berbaring, posisi bayi tengkurap miring, mendekap ibu, kepala miring ke
kiri atau kanan. Pada posisi ibu miring kepala bayi miring sesuai dengan
arah miring ibu, lalu keduanya diselimuti secara penuh kecuali bagian
kepala.
- Sebelum
bayi dimasukkan ke dalam baju kanguru, bayi harus diberi tutup kepala/topi
dan popok.
- Bayi
dimasukkan dalam keadaan telanjang ke dalam baju kanguru. Bagian bawah
baju diikat dengan simpul hidup.
- Bayi dijaga
terus menerus pada posisi yang sama oleh ibu atau ayah atau anggota
keluarga yang lain.
Selain
Metode Kanguru, ayah dan
ibu
wajib mengetahui panduan yang diberikan Ikatan Dokter Anak Indonesia yakni:
1.
Ruangan yang paling aman dalam kisaran 36,5º - 37,5ºC.
2.
Sebaiknya ibu sering melakukan perawatan
dengan Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru.
3.
Mandikan bayi pagi dan sore. Khusus pagi
hari, jangan lupa menjemurnya di bawah sinar matahari yang belum terik,
idealnya sebelum pukul 09.00.
4.
Letakkanlah alat-alat bantu untuk
mengecek kesehatan bayi di dekat jangkauan. Misalnya thermometer, atau juga
alat bantu lain seperti pipet dan air bersih.
5.
Kenakanlah baju yang nyaman sekaligus
cukup untuk menjaga suhu bayi tetap normal. Lengkapi dengan topi, kaus kaki,
kaus tangan dan selimut bayi. Terlebih jika ingin dibawa bepergian.
6.
Ibu harus mengonsumsi makanan yang bergizi
dan istirahat yang cukup untuk menjaga kualitas ASI.
7.
Jika
bayi diberi obat untuk dikonsumsi seperti zat besi dan asam folot, patuhilah
dan lanjutkan pemberiannya di rumah, jika sulit, gunakanlah pipet.
8.
Jangan khawatir bila bayi prematur lebih
banyak tidur dibandingkan bayi normal. Sebab, bayi prematur membutuhkan waktu
lebih lama untuk metabolisme tubuhnya.
9.
Lakukan kontrol secara berkala sesuai
anjuran dokter, idealnya sepekan sekali.
10. Bayi
bisa kehilangan banyak energi jika dipegang mendadak, secara kasar dan
membuatnya kaget.
Untuk
pemenuhan kebutuhan bayi prematur yang di rawat di rumah perlu disediakan
nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi prematur. Ketika bayi dalam
kandungan, bayi menerima nutrisi melalui tali pusat dan placentanya. Bayi menyimpan
cadangan nutrisi pada trimester ketiga kehamilan, jadi bayi kurang bulan
memiliki simpanan nutrisi yang sedikit dan oleh karenanya sangatlah penting
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkannnya untuk mengejar
pertumbuhannya. Bayi kurang bulan atau bayi prematur diberikan makanan dengan berbagai cara tergantung
pada kondisi kesehatan dan kematangan organ tubuhnya. Tujuan pemberian
makanan pada bayi kurang bulan adalah untuk mencapai pertambahan berat yang
sama saat ia dalam kandungan. Bayi prematur mempunyai organ - organ tubuh yang
belum matang dan sering kali tidak bisa diberikan makanan melalui mulut, jadi
perlu diberikan nutrisi parenteral (pemberian makanan melalui intravena). Ada beberapa metode pemberian makan kepada bayi prematur seperti:
Total Parenteral Nutrition (TPN):
·
Cara ini digunakan untuk
bayi lahir sangat kurang bulan atau bayi yang kondisinya sangat tidak baik.
·
Nutrisi yang dibutuhkan
bayi untuk tumbuh diberikan langsung ke dalam peredaran darah, jadi tidak
menggunakan sistem pencernaan mereka yang masih belum matang.
·
Nutrisi diberikan melalui
intravena yang biasa digunakan adalah vena umbilical.
·
Setelah bayi tumbuh dan
menjadi lebih kuat, bayi akan mulai bisa diberikan makanan melalui pipa/selang,
baik melalui hidung atau mulut
Pemberian Makan lewat Pipa
·
Zat gizi masuk ke lambung
langsung melalui selang yang dimasukkan melalui mulut (oro-gastric feeding)
atau hidung (naso-gastric feeding)
·
Digunakan cara ini karena
bayi kurang bulan biasanya kurang memiliki koordinasi antara menelan,
swallowing dan bernafas dengan baik jika diberikan makanan melalui mulut.
·
Saat awal pemberian
makanan lewat pipa, berikan dalam volume yang kecil pada bayi kurang bulan. Hal
ini sangatlah penting untuk memberikan bayi kurang bulan volume yang kecil saat
awal pemberian makanannya karena hal ini akan membantu perkembangan saluran
cernanya.
·
Memungkinkan bagi orang
tua untuk melakukan hal ini sendiri dibawah pengawasan ahli medis karena bisa
meningkatan ikatan batin antara ibu dan bayi.
Dari Makan melalui pipa ke Menyusui :
·
Adalah hal yang baik untuk
mulai memeras ASI anda sesegera dan sesering mungkin setelah bayi dilahirkan.
ASI bisa dibekukan dan disimpan untuk kemudian digunakan jika bayi telah
siap.
·
Bayi anda mungkin akan
membuka atau menutup mulutnya selama diberikan makanan lewat pipa. Hal ini
merupakan tanda bahwa bayi telah siap untuk menghisap.
·
Jika memungkinkan lakukan
kontak kulit selama bayi di berikan makanan lewat pipa.Bayi yang mendapatkan
kontak kulit ke kulit dengan orang tuanya lebih sedikit menangis. Kontak kulit
ke kulit juga akan merangsang payudara untuk memproduksi ASI lebih banyak.
·
Mungkin diperlukan
beberapa minggu sebelum bayi anda dapat menyusui;. Ini akan tergantung pada
seberapa prematur serta usia mereka, kondisi kesehatan dan seberapa kuat
mereka. Ditambah lagi, beberapa bayi membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar
dibanding bayi lainnya. Yang penting adalah bersabar dan mencoba untuk tidak
khawatir.
Dari Pemberian Makan lewat Pipa ke Pemberian
Makan lewat Botol
·
Jika memungkinkan, anda
melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi selama pemberian makanan lewat pipa
dan terus lanjutkan jika bayi diberi makanan lewat botol.
·
Jika bayi membuka dan
menutup mulut selama pemberian makan lewat pipa, ini merupakan tanda bahwa bayi
sudah siap untuk menghisap.
·
Setelah bayi Anda cukup
matang, bayi bisa diberikan dummy untuk latihan dan membantu mengembangkan
refleks menghisap mereka
Pemberian Makan lewat Botol
·
Di rumah sakit, bayi
kurang bulan yang tidak disusui mungkin diberikan formula yang dirancang khusus
untuk bayi berat lahir rendah dan bayi kurang bulan, biasanya disebut dengan
formula LBW (Low Birth Weight)
·
Formula tersebut
mengandung lebih banyak nutrisi yang dibutuhkan bayi kurang bulan untuk
mencapai pertumbuhan yang cukup, termasuk protein, vitamin dan mineral,
terutama kalsium dan pospor untuk membantu perkembangan tulang.
·
Formula Low birthweight
formulas biasanya diberikan melalui pipa sampai bayi cukup matang untuk
mengkoordinaasikan proses menghisap, menelan dan bernafas untuk kemudian bayi
bisa mulai menggunakan botol untuk pemberian makannya.
·
Setelah bayi Anda siap
untuk dipulangkan dari rumah sakit, jika mereka belum menyusui mereka mungkin
diresepkan post discharge formula
·
Post discharge formulas digunakan
untuk melanjutkan membantu bayi kurang bulan / berat lahir rendah mengejar
pertumbuhannya,
·
Formulan tersebut
memberikan nutrisi peralihan dari formula LBW ke formula untuk bayi normal.
Menyapih
·
Untuk bayi yang dilahirkan
cukup bulan, pedoman pemerintah menganjurkan untuk mulai menyapih pada usia 6
bulan. Namun, hal ini tidak berlaku untuk bayi yang lahir kurang bulan.
·
Untuk bayi kurang bulan
direkomendasikan untuk mulai menyapih mulai usia 5 fdan 7 bulan, menggunakan
usia kronologis (dari saat bayi dilahirkan))
·
Anda tidak perlu segera
menyapih bayi saat menginjak usia 5 bulan, tapi mulai lihat/ perhatikan tanda
tanda jika bayi siap untuk disapih, untuk diberikan makanan padat, seperti :
o
Bayi dengan mudah dibantu
untuk posisi duduk.
o
Memperlihatkan ketertarikan
jika orang lain makan.
o
Memasukan segalam macam ke
dalam mulutnya.
o
Terlihat kurang puas hanya
dengan susu.
·
Lebih baik menunggu sampai
dengan bayi siap untuk mulai di sapih, daripada terburu buru memulainya. Sistem
pencernaan bayi kurang bulan belum cukup sempurna / matang untuk menerima
makanan pada sebelum usia 5 bulan.
·
Penting juga untuk tidak
menunda menyapih bayi terlalu lama, pada sekitar usia 4 bulan bayi sudah
bisa menggunakan mulutnya untuk mencoba makanan dan mainan, Mulai memberikan
makanan padat, setelah kemampuan mengunyah muncuk akan membantu perkembangan
otot mulut dan rahangnya.
·
Pada sekitar usia 5
sampai 7 bulan bayi kurang bualn biasanya mulai mau mencoba rasa baru, tapi
semakin bertambah usianya biasanya bayi mulai enggan untuk melakukannya.
·
Untuk informasi lebih
lanjut tentang kapan dan bagaimana untuk menyapih bayi prematur Anda,
konsultasikan pada dokter.
Kesimpulan
Ibu dan tenaga kesehatan memiliki peranan yang penting dalam perawatan
dan tumbuh kembang pada bayi prematur atau bayi kurang bulan. Untuk menjaga
bayi prematur di rumah, ibu mempunyai peran untuk memberikan makan, menjaga
suhu tubuh bayi, dan infeksi dari udara luar.
Daftar Pustaka
McDonald,
Davies. 2009. Pemeriksaan Kesehatan Bayi.
Jakarta: EGC