About
Namaku Rosania Aninditari, aku pelajar di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Porodi Kebidanan Jember. Aku lahir di Lumajang tanggal 22 juni. That's all from me, please post your coment here :D
Friend
Minggu, 25 Mei 2014
Minggu, 23 Maret 2014
Hari ini tanggal 23 Maret 2014 Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Prodi Jember ngadain seminar di Hall Sari Utama Jember,
Acaranya keren banget, pembicaranya dr. M. Rizal Altway. SpA , Bu Ayu, dengan kakak tingkat 3.
Banyak lagi pengisi acara yang keren-keren, ada juga band angels-B, kelompok Paduan Suara, fashion, tari.
Dan banyak banget hadiah menarik di akhir seminar, apalagi ada hadiah Tablet PC :D
Acaranya keren banget, pembicaranya dr. M. Rizal Altway. SpA , Bu Ayu, dengan kakak tingkat 3.
Banyak lagi pengisi acara yang keren-keren, ada juga band angels-B, kelompok Paduan Suara, fashion, tari.
Dan banyak banget hadiah menarik di akhir seminar, apalagi ada hadiah Tablet PC :D
ini lho UKM PadSu :D
Jepret - jepret dulu :)
PERANAN
IBU UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN BAYI PREMATUR DALAM PERAWATANNYA DI RUMAH
Rosania
Aninditari
Abstrak: Penulisan riset ini
ditulis bertujuan untuk memberikan informasi tentang peranan ibu dalam pemenuhan
kebutuhan bayi prematur. Narasumbernya adalah bidan dan ibu yang memiliki anak
prematur. Pengumpulan data melalui wawancara, literatur dan pengamatan. Dalam
hasil pengumpulan data tersebut menyatakan bahwa ibu memiliki peranan yang
besar dalam perawatan bayi prematur di rumah.
Kata kunci: pengertian
prematur, perawatan, dan rumah.
Pendahuluan
Rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi
tempat tinggal manusia maupun hewan, namun untuk istilah tempat tinggal
yang khusus bagi hewan adalah sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti
khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di
dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan dapat menjadi
tempat untuk seseorang mendapatkan perawatan.
Perawatan
dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga dan
mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang diperlukan agar terdapat
suatu keadaan yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan . Keperawatan
adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan dan
rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat (Martha Roger, 1970).
Pelayanan keperawatan diberikan akibat adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatsaan pengetahuan, serta kurangnya kemauan untuk melaksanakan kegiatan
hidup sehari – hari seperti pada bayi prematur yang perlu adanya perawatan yang
optimal.
Bayi prematur adalah bayi yang
terlahir pada usia kehamilan kurang dari sembilan bulan. Dibandingkan dengan
bayi cukup bulan, bayi prematur kurang mampu menghisap, mempertahankan suhu
tubuh, menelan, makan dan mempertahankan ventilasi. Bayi prematur mempunyai kemungkinan lebih besar untuk
menderita sakit atau kematian daripada bayi lain. Oleh karena itu, diperlukan
pengawasan ekstra yang dilakukan ibu atau tenaga kesehatan.
Pembahasan
Normalnya
janin berada dalam rahim ibu selama 37-41 minggu. Kelahiran sebelum 37 minggu
di kategorikan sebagai kelahiran prematur. Secara teori
batas minimal usia kehamilan bayi yang masih dapat di upayakan
untuk di pertahankan hidupnya adalah 24-25 minggu, dengan tingkat kematian
sekitar 20% untuk 24 minggu dan 65% untuk usia 25 minggu, dan berat badan
minimal 500 gram. Sedangkan di Indonesia
batas usia kehamilan bayi yang dapat di pertahankan hidup dengan tingkat
kualitas perkembangan yang cukup baik adalah usia 27 minggu dan dengan
berat badan minimal 700 gram.
Dalam
kondisi tertentu, ibu harus merelakan janin yang di kandungnya lahir sebelum
waktunya. Entah karena ibu menderita pre-eklamsia,
infeksi, ketuban pecah sebelum waktunya, dan lainnya. Inilah yang dinamakan
bayi prematur, alias janin yang terpaksa dilahirkan kurang dari 36 minggu. Ada
ketakutan dalam merawat bayi yang tidak seperti bayi yang lainnya. Mungkin juga
ada rasa takut jika bayi ini nantinya tidak normal seperti bayi sehat yang
lainnya.
Bayi
prematur yang baru lahir biasanya akan di letakkan dalam inkubator dengan
tujuan untuk mengkontrol suhu lingkungan bayi supaya bayi seperti masih dalam
kandungan. Kalau di RS yang belum ada inkubatornya, biasanya memakai sarana box
bayi yang di terangi dengan lampu agar tetap hangat. Dalam
inkubator, bayi akan diamati fungsi pernafasannya (melalui pengamatan gerakan
dada/perut), dan juga mengamati warna kulit bayi. Maka dari itu, bayi yang di
letakkan dalam inkubator di biarkan tanpa berpakaian. Karena kondisi ini,
biasanya bayi prematur baru boleh di bawa pulang setelah beratnya mencapai 2000
– 2250 gram, di mana sebelumnya telah di latih keluar dari inkubator dan di
rasa telah mampu beradaptasi dengan lingkungan biasa.
Sebagian besar NICU (Neonatal Intensive
Care Unit) memiliki persyaratan tertentu agar bayi diizinkan pulang ke rumah:
1.
Suhu tubuh bayi dapat dipertahankan bila
sedang berada dalam ruangan, umumnya pada usia 34 minggu atau berat 2000 gram.
2.
Bayi cukup makan untuk mendapatkan
tambahan berat 20 hingga 30 gr setiap harinya.
3.
Bayi cukup sehat untuk pulang ke rumah
(tidak membutuhkan pengobatan yang memerlukan penanganan di rumah sakit).
4.
Tidak memiliki perubahan besar saat
pengobatan atau pemberian oksigen.
5.
Beberapa hari setelah bayi dipulangkan,
bayi harus kembali diperiksa ke dokter setiap satu atau dua minggu hingga bayi
memperoleh kenaikan berat badan yang sesuai, serta sudah dapat beradaptasi
dengan keadaan rumah. Pastikan dokter mengetahui riwayat kehamilan, kondisi
bayi saat baru lahir, hingga risiko komplikasi yang dapat terjadi pada bayi.
Untuk
mengawasi dan menjaga bayi prematur di rumah dapat melakukan Metode Kanguru
yang harus diketahui ayah dan ibu agar buah hati yang lahir prematur bisa tetap
sehat. Metode Kanguru ditemukan pada 1978 oleh Dr Edgar Rey Sanabria di Bogota,
Kolombia. Metode murah ini memanfaatkan tubuh Ibu untuk menstabilkan suhu bayi.
- Bayi
diletakkan di antara payudara ibu di dalam baju, gaun panjang dengan ikat
pinggang atau selimut yang berfungsi seperti kantong kanguru.
- Bila ibu
berbaring, posisi bayi tengkurap miring, mendekap ibu, kepala miring ke
kiri atau kanan. Pada posisi ibu miring kepala bayi miring sesuai dengan
arah miring ibu, lalu keduanya diselimuti secara penuh kecuali bagian
kepala.
- Sebelum
bayi dimasukkan ke dalam baju kanguru, bayi harus diberi tutup kepala/topi
dan popok.
- Bayi
dimasukkan dalam keadaan telanjang ke dalam baju kanguru. Bagian bawah
baju diikat dengan simpul hidup.
- Bayi dijaga
terus menerus pada posisi yang sama oleh ibu atau ayah atau anggota
keluarga yang lain.
Selain
Metode Kanguru, ayah dan
ibu
wajib mengetahui panduan yang diberikan Ikatan Dokter Anak Indonesia yakni:
1.
Ruangan yang paling aman dalam kisaran 36,5º - 37,5ºC.
2.
Sebaiknya ibu sering melakukan perawatan
dengan Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru.
3.
Mandikan bayi pagi dan sore. Khusus pagi
hari, jangan lupa menjemurnya di bawah sinar matahari yang belum terik,
idealnya sebelum pukul 09.00.
4.
Letakkanlah alat-alat bantu untuk
mengecek kesehatan bayi di dekat jangkauan. Misalnya thermometer, atau juga
alat bantu lain seperti pipet dan air bersih.
5.
Kenakanlah baju yang nyaman sekaligus
cukup untuk menjaga suhu bayi tetap normal. Lengkapi dengan topi, kaus kaki,
kaus tangan dan selimut bayi. Terlebih jika ingin dibawa bepergian.
6.
Ibu harus mengonsumsi makanan yang bergizi
dan istirahat yang cukup untuk menjaga kualitas ASI.
7.
Jika
bayi diberi obat untuk dikonsumsi seperti zat besi dan asam folot, patuhilah
dan lanjutkan pemberiannya di rumah, jika sulit, gunakanlah pipet.
8.
Jangan khawatir bila bayi prematur lebih
banyak tidur dibandingkan bayi normal. Sebab, bayi prematur membutuhkan waktu
lebih lama untuk metabolisme tubuhnya.
9.
Lakukan kontrol secara berkala sesuai
anjuran dokter, idealnya sepekan sekali.
10. Bayi
bisa kehilangan banyak energi jika dipegang mendadak, secara kasar dan
membuatnya kaget.
Untuk
pemenuhan kebutuhan bayi prematur yang di rawat di rumah perlu disediakan
nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi prematur. Ketika bayi dalam
kandungan, bayi menerima nutrisi melalui tali pusat dan placentanya. Bayi menyimpan
cadangan nutrisi pada trimester ketiga kehamilan, jadi bayi kurang bulan
memiliki simpanan nutrisi yang sedikit dan oleh karenanya sangatlah penting
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkannnya untuk mengejar
pertumbuhannya. Bayi kurang bulan atau bayi prematur diberikan makanan dengan berbagai cara tergantung
pada kondisi kesehatan dan kematangan organ tubuhnya. Tujuan pemberian
makanan pada bayi kurang bulan adalah untuk mencapai pertambahan berat yang
sama saat ia dalam kandungan. Bayi prematur mempunyai organ - organ tubuh yang
belum matang dan sering kali tidak bisa diberikan makanan melalui mulut, jadi
perlu diberikan nutrisi parenteral (pemberian makanan melalui intravena). Ada beberapa metode pemberian makan kepada bayi prematur seperti:
Total Parenteral Nutrition (TPN):
·
Cara ini digunakan untuk
bayi lahir sangat kurang bulan atau bayi yang kondisinya sangat tidak baik.
·
Nutrisi yang dibutuhkan
bayi untuk tumbuh diberikan langsung ke dalam peredaran darah, jadi tidak
menggunakan sistem pencernaan mereka yang masih belum matang.
·
Nutrisi diberikan melalui
intravena yang biasa digunakan adalah vena umbilical.
·
Setelah bayi tumbuh dan
menjadi lebih kuat, bayi akan mulai bisa diberikan makanan melalui pipa/selang,
baik melalui hidung atau mulut
Pemberian Makan lewat Pipa
·
Zat gizi masuk ke lambung
langsung melalui selang yang dimasukkan melalui mulut (oro-gastric feeding)
atau hidung (naso-gastric feeding)
·
Digunakan cara ini karena
bayi kurang bulan biasanya kurang memiliki koordinasi antara menelan,
swallowing dan bernafas dengan baik jika diberikan makanan melalui mulut.
·
Saat awal pemberian
makanan lewat pipa, berikan dalam volume yang kecil pada bayi kurang bulan. Hal
ini sangatlah penting untuk memberikan bayi kurang bulan volume yang kecil saat
awal pemberian makanannya karena hal ini akan membantu perkembangan saluran
cernanya.
·
Memungkinkan bagi orang
tua untuk melakukan hal ini sendiri dibawah pengawasan ahli medis karena bisa
meningkatan ikatan batin antara ibu dan bayi.
Dari Makan melalui pipa ke Menyusui :
·
Adalah hal yang baik untuk
mulai memeras ASI anda sesegera dan sesering mungkin setelah bayi dilahirkan.
ASI bisa dibekukan dan disimpan untuk kemudian digunakan jika bayi telah
siap.
·
Bayi anda mungkin akan
membuka atau menutup mulutnya selama diberikan makanan lewat pipa. Hal ini
merupakan tanda bahwa bayi telah siap untuk menghisap.
·
Jika memungkinkan lakukan
kontak kulit selama bayi di berikan makanan lewat pipa.Bayi yang mendapatkan
kontak kulit ke kulit dengan orang tuanya lebih sedikit menangis. Kontak kulit
ke kulit juga akan merangsang payudara untuk memproduksi ASI lebih banyak.
·
Mungkin diperlukan
beberapa minggu sebelum bayi anda dapat menyusui;. Ini akan tergantung pada
seberapa prematur serta usia mereka, kondisi kesehatan dan seberapa kuat
mereka. Ditambah lagi, beberapa bayi membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar
dibanding bayi lainnya. Yang penting adalah bersabar dan mencoba untuk tidak
khawatir.
Dari Pemberian Makan lewat Pipa ke Pemberian
Makan lewat Botol
·
Jika memungkinkan, anda
melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi selama pemberian makanan lewat pipa
dan terus lanjutkan jika bayi diberi makanan lewat botol.
·
Jika bayi membuka dan
menutup mulut selama pemberian makan lewat pipa, ini merupakan tanda bahwa bayi
sudah siap untuk menghisap.
·
Setelah bayi Anda cukup
matang, bayi bisa diberikan dummy untuk latihan dan membantu mengembangkan
refleks menghisap mereka
Pemberian Makan lewat Botol
·
Di rumah sakit, bayi
kurang bulan yang tidak disusui mungkin diberikan formula yang dirancang khusus
untuk bayi berat lahir rendah dan bayi kurang bulan, biasanya disebut dengan
formula LBW (Low Birth Weight)
·
Formula tersebut
mengandung lebih banyak nutrisi yang dibutuhkan bayi kurang bulan untuk
mencapai pertumbuhan yang cukup, termasuk protein, vitamin dan mineral,
terutama kalsium dan pospor untuk membantu perkembangan tulang.
·
Formula Low birthweight
formulas biasanya diberikan melalui pipa sampai bayi cukup matang untuk
mengkoordinaasikan proses menghisap, menelan dan bernafas untuk kemudian bayi
bisa mulai menggunakan botol untuk pemberian makannya.
·
Setelah bayi Anda siap
untuk dipulangkan dari rumah sakit, jika mereka belum menyusui mereka mungkin
diresepkan post discharge formula
·
Post discharge formulas digunakan
untuk melanjutkan membantu bayi kurang bulan / berat lahir rendah mengejar
pertumbuhannya,
·
Formulan tersebut
memberikan nutrisi peralihan dari formula LBW ke formula untuk bayi normal.
Menyapih
·
Untuk bayi yang dilahirkan
cukup bulan, pedoman pemerintah menganjurkan untuk mulai menyapih pada usia 6
bulan. Namun, hal ini tidak berlaku untuk bayi yang lahir kurang bulan.
·
Untuk bayi kurang bulan
direkomendasikan untuk mulai menyapih mulai usia 5 fdan 7 bulan, menggunakan
usia kronologis (dari saat bayi dilahirkan))
·
Anda tidak perlu segera
menyapih bayi saat menginjak usia 5 bulan, tapi mulai lihat/ perhatikan tanda
tanda jika bayi siap untuk disapih, untuk diberikan makanan padat, seperti :
o
Bayi dengan mudah dibantu
untuk posisi duduk.
o
Memperlihatkan ketertarikan
jika orang lain makan.
o
Memasukan segalam macam ke
dalam mulutnya.
o
Terlihat kurang puas hanya
dengan susu.
·
Lebih baik menunggu sampai
dengan bayi siap untuk mulai di sapih, daripada terburu buru memulainya. Sistem
pencernaan bayi kurang bulan belum cukup sempurna / matang untuk menerima
makanan pada sebelum usia 5 bulan.
·
Penting juga untuk tidak
menunda menyapih bayi terlalu lama, pada sekitar usia 4 bulan bayi sudah
bisa menggunakan mulutnya untuk mencoba makanan dan mainan, Mulai memberikan
makanan padat, setelah kemampuan mengunyah muncuk akan membantu perkembangan
otot mulut dan rahangnya.
·
Pada sekitar usia 5
sampai 7 bulan bayi kurang bualn biasanya mulai mau mencoba rasa baru, tapi
semakin bertambah usianya biasanya bayi mulai enggan untuk melakukannya.
·
Untuk informasi lebih
lanjut tentang kapan dan bagaimana untuk menyapih bayi prematur Anda,
konsultasikan pada dokter.
Kesimpulan
Ibu dan tenaga kesehatan memiliki peranan yang penting dalam perawatan
dan tumbuh kembang pada bayi prematur atau bayi kurang bulan. Untuk menjaga
bayi prematur di rumah, ibu mempunyai peran untuk memberikan makan, menjaga
suhu tubuh bayi, dan infeksi dari udara luar.
Daftar Pustaka
McDonald,
Davies. 2009. Pemeriksaan Kesehatan Bayi.
Jakarta: EGC
PROSEDUR PASANG NGT
1. Pengertian NGT
Memasang NGT adalah melakukan pemasangan selang (Tube) dari rongga hidung
kedalam lambung /gaster
Pada bayi baru lahir selang lambung dapat dipasang melalui suatu lubang
hidung atau dimulut.
Pasang selang melalui hidung jika bayi bernafas secara teratur dengan
menggunakan selang terkecil yang tersedia.
Pasang selang melalui mulut jika selang dibutuhkan untuk drainase lambung
untuk pemberian makan bayi yang mengalami kesulitan bernafas, jika hanya
tersedia selang yang ukurannya relatif besar.
2. Tujuan Pemasangan NGT
a. Memasukan makanan cair atau obat-obatan cair
b. Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang terdapat pada lambung
c. Mengirigasi karena pendarahan untuk keracunan dalam lambung
d. Mencegah dan mengurangi nausea dan vomiting setelah
pembedahan atau trauma
e. Mengambil spesimen pada lambung untuk pemeriksaan diagnostic.
3. Indikasi Pemasangan NGT
a. Tidak sadar
b. Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas misalnya stenosis esofagus
tumor mulut atau faring esofagus
c. Pasien yang tidak dapat makan melalui mulut
d.
Pasien ileus atau peritonitis, trauma abdomen untuk
dikompresi
e.
Pasien perdarahan lambung atau bilas lambung.
4. Cara pemasangan
A. Untuk Dewasa
1) Persiapan alat :
a. NGT dengan nomor tertentu sesuai dengan usia pasien
b. Jelly yang larut dalam air
c. Tongue spatel
d. Sarung tangan
e. Spuit ukuran 50-100cc
f.
Stetoskop
g. Handuk
h. Tisu
i.
Bengkok
2) Prosedur :
a. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan
b. Dekatkan alat-alat ke pasien
c. Cuci tangan
d. Atur posisi pasien dalam posisi high
fowler
e. Pasang handuk pada dada pasien dan tisu
f.
Cek kondisi lubang hidung
pasien, perhatikan adanya sumbatan
g. Kenakan sarung tangan
h. Untuk menentukan insersi NGT, instruksikan pasien untuk rileks dan bernafas
secara normal dengan menutup salah satu lubang hidung. kemudian ulangi pada
lubang hidung lainnya.
i.
Ukur panjang tube yang akan
dimasukan dengan menggunakan metode
a) Metode tradisional:
Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga dan ke prosessus xipoideus
di sternum.
b) Metode Hanson:
Mula-mula tandai 50 cm pada tube, kemudian lakukan
pengukuran dengan metode tradisional. Selang yang akan dimasukkan pertengahan
antara 50 cm dengan tanda tradisional.
j.
Beri tanda pada panjang selang
yang sudah di ukur dengan plester
k. Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm
l.
Informasikan kepada pasien
bahwa selang dimasukan dan instrusikan pasien untuk mengatur posisi kepala
ekstensi
m. Bila selang sudah melewati nasofaring (kira-kira 3-4 cm), instruksikan
pasien untuk menekuk leher dan menelan
n. Jika sudah selesai memasang NGT periksa letak selang dengan cara : pasang
spuit yang telah ditarik pendorongnya pada 10-20 ml udara, pada ujung NGT.
Letakkan steteskop pada daerah gaster, kemudian suntikan spuit tersebut. Jika
pada auskultasi terdengar suara hentakan udara, berarti selang NGT masuk
kedalam lambung. Aspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung dengan
menggunakan spuit. Masukan ujung bagian luar selang NGT kedalam mangkok yang
berisi air. Jika ada gelembung udara, berarti masuk kedalam paru-paru, jika
tidak ada gelembung udara, berarti masuk kedalam lambung.
o. Fiksasi selang NGT dengan plester dan hindari penekanan pada hidung
p. Tutup ujung luar NGT
q. Evaluasi
pasien setelah terpasang NGT
r.
Rapikan alat-alat
s. Cuci tangan
t.
Dokumentasikan hasil tindakan
ini pada catatan perawatan.
B. Pemasangan NGT pada Bayi Baru Lahir
1. Peralatan:
a. Sarung tangan periksa yang bersih
b. Selang atau kateter plastik yang bersih yang sesuai berat badan bayi. Jika
berat badan bayi kurang dari 2 kg gunakan selang 5-F, jika berat badan bayi 2 kg atau lebih gunakan selang 8-F
c. Pena atau pita pengukur yang fleksibel
d. Spuit 3 sampai 5 ml untuk aspirasi
e. Kertas lakmus biru atau stetoskop
f.
Spuit steril atau yang
didisenfeksi tingkat tinggi atau corong yang sesuai utuk penampung ASI
g. Pengikat atau berperekat
h. Tingtur benzoin
2. Prosedur:
a. Kumpulkan peralatan yang dibutuhkan
b. Cuci tangan dan pasang sarung tangan yang bersih
c. Ukur panjang selang yang di butuhkan : pegang selang sehingga menyerupai
jalur yang akan di lewati saat dipasang yaitu dari mulut atau lubang hidung ke
ujung bawah cuping telinga dan kemudian kelambung tepat dibawah batas iga dan
pasang tanda pada selang dengan pena atau potongan pengikat.
Sebagai aternatif ukur jarak dengan menggunakan pita ukur yang fleksibel
dan tandai jarak pada selang dengan pena atau potongan pengikat
d. Fleksikan sedikit leher bayi dan dengan lembut, masukkan selang melalui
mulut atau melalui satu lubang hidung sampai jarak yang dibutuhkan. Jika
menggunakan jalur nasal: jika kateter nasal dipasang untuk memberikan oksigen,
masukan selang lambung melalui lubang hidung yang sama, jika memungkinkan. Jika
selang tidak mudah masuk kedalam lubang hidung coba lubang hidung lainnya. Jika
selang masih tidak mudah masuk kedalam lubang hidung gunakan jalur oral.
e. Fiksasi selang dengan pengikat berperekat. Jika tingtur benzoin tersedia,
oleskan kulit terlebih dahulu sebelum memasang pengikat berperekat. Jika selang
nasogastrik digunakan, hindari menarik selang yang tegang pada lubang hidung
karena ini dapat mencederai kulit
5. Komplikasi Pemasangan NGT
a. Komplikasi mekanis
1) Agar sonde tidak tersumbat, perawat atau pasien harus membersihkan sonde
dengan menyemprotkan air atau teh sedikitnya tiap 24 jam
2) Agar sonde tidak mengalami dislokasi, sonde harus dilekatkan dengan
sempurna di sayap hidung dengan plester yang baik tampa menimbulkan rasa sakit.
Posisi kepala harus lebih tinggi dari atas tempat tidur.
b. Komplikasi pulmonal : aspirasi
1) Kecepatan aliran nutrisi enteral tidak boleh terlalu tinggi
2) Letak sonde mulai hidung sampai kelambung harus sempurna. Untuk mengontrol
letak sonde tepat dilambung, kita menggunakan stetoskop guna auskultasi lambung
sambil menyemprot udara melalui sonde
c. Komplikasi yang disebabkan oleh tiadak sempurnanya kedudukan sonde
1) Sebelum sonde dimasukan, harus diukur dahulu secara individual pada setiap
pasien. Panjang sonde yang diperlukan, dari permukaan lubang hidung sampai
keujung distal sternum.
2) Sonde harus diberi tanda setinggi permukaan lubang hidung
3) Sonde harus diletakkan dengan sempurna di sayap hidung dengan plester yang
baik tampa menimbulkan rasa sakit
4) Perawat dengan pasien setiap kali mengontrol letaknya tanda disonde, apakah
masih tetap atau tidak berubah
d. Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi antara lain.
Komplikasi yang terjadi di usus adalah : Diare, Perut terasa
penuh, enteral
Perencanaan
keperawatan dari komplikasi yang terjadi di usus, pemberian nutrisi enteral
harus dilakukan secara bertahap.
Langganan:
Postingan (Atom)